Kamis, 29 November 2012

Akibat-akibat revolusi industri di Inggris


Akibat-akibat revolusi industri di Inggris adalah :

a. Dalam bidang ekonomi

- harga barang-barang menjadi murah
- upah buruh menjadi sangat murah/rendah
- banyak terjadi perselisihan buruh – majikan mengenai upah kerja
- lenyapnya kapitalisme kuno diganti dengan kapitalisme modern

b. Dalam bidang politik

- munculnya imperialisme modern
- berkembangnya paham sosialis
- lahirnya negara sosialis
- terjadinya peperangan antar negara

c. Dalam bidang sosial

- timbulnya golongan buruh
- meningkatnya urbanisasi
- terjadinya perjuangan kelas/munculnya kelas-kelas dlm masyarakat

d. Dalam bidang budaya

- timbulnya budaya kapitalis/konsumerisme
- berkembangnya iptek

    * 3 bulan lalu
Akibat Revolusi Industri di Inggris. Saya mulai dari lahirnya sebuah grand design "Tata Dunia Baru". Secara perlahan, Revolusi Inggris mengantarkan dunia pada suatu skema kapitalisme imperialisme global yang diusung oleh bangsa Barat. Faktanya adalah:
1. Munculnya industri modern, yang mempergunakan tenaga mesin sebagai 'pengganti' tenaga manusia atau hewan--yang biasa kita temukan pada industri tradisional;
2. Kebutuhan akan bahan mentah yang banyak dari biasanya, serta keinginan para pemilik modal untuk menguasai bahan mentah tersebut;
3. Kebutuhan akan pasar yang luas dengan jaringan yang menggurita;
4. Keadaan perekonomian Barat yang terpuruk dan terbelit hutang yang menggunung.

Konsekuensinya:
1. Perlombaan di antara bangsa Barat dalam menumbuhkan dan menggerakkan perekonomian, di antaranya dengan upaya memacu pengumpulan modal besar-besaran;
2. Kelangkaan sumber daya yang terdapat di Barat, menyebabkan mereka mesti mencari daerah baru (ekspansi) di mana terdapat banyak bahan mentah. Keadaan ini menggerakkan mereka melakukan kolonialisasi di berbagai belahan dunia;
3. Untuk memasarkan hasil produksi, mereka membutuhkan pasar bahkan mesti menguasai pasar agar keuntungan bisa dikontrol dengan optimal. Kolonialisme merambah dan menaklukan wilayah-wilayah strategis di antaranya Tanjung Harapan dan Selat Malaka.
4. Lahir semboyan 3G: Gold, Glory and Gospel, sebagai upaya strategis menguasai dunia. Kolonialisme hanya mengeruk keuntungan dan banyak melakukan penghisapan demi kekayaan (Gold). Penaklukan daerah/wilayah baru membuktikan eksistensi dan kekuatan suatu bangsa, semakin luas daerah jajahan semakin besar kemungkinan menguasai pasar (Glory). Penyebaran misi Kristenisasi (Gospel) dengan suatu anggapan: jika daerah jajahan berhasil di-Kristenkan maka mereka akan dengan mudah dikontrol, karena agama Kristen itu sendiri merupakan 'konsep' yang dirancang mereka untuk 'menyihir' kepatuhan--dengan asumsi gereja sebagai pusat pengendalian (belakangan ini kita kenal juga produksi ideologi komunis dan liberal--sebagai senjata ampuh menguasai manusia agar tunduk kepada kekuasaan Barat).

Keempat konsekuensi tersebut telah 'membentuk' dunia dalam suatu jaring raksasa berada dalam satu kontrol, kapitalis-imperialis Barat, atau biasa kita kenal istilahnya: New World Order. Perekonomian dunia memiliki keseragaman, di mana AS dan Eropa dijadikan kiblat ekonomi dunia. Bisa kita rasakan, sedikit goyahnya perekonomian AS berimbas kepada 'kebangkrutan' ekonomi banyak negara di dunia. Atau misalnya, serangan AS dan sekutunya ke Afganistan dan Irak, telah menguras dollar. Akibatnya perekonomian AS terancam. Ancaman terhadap perekonomian AS mengakibatkan Indonesia (sebagai salah satu negara bonekanya) mengalami krisis multidimensial yang tidak berkesudahan, meskipun kita tahu pada dasarnya tanpa AS, Indonesia akan menjadi negara besar (adidaya) dan kaya raya. Sudah barang tentu AS tidak akan mengijinkan negara bonekanya menjadi makmur, apalagi dengan kenyataan mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam. Berdirinya negara Islam yang kuat dan kaya akan menjadi ancaman yang serius bagi misi 3G dan New World Order. AS dan para sekutunya akan bangkrut (insya Allah) dan mereka hanya tinggal menjadi sejarah. Wallahu'alam bishawab.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar